Setelah kebiasaan sehat mulai terbentuk, tantangan berikutnya adalah menjaga konsistensi. Namun, tidak perlu memaksakan diri atau membuat aturan yang terlalu ketat. Konsistensi dapat dibangun dengan pendekatan yang nyaman dan realistis.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah membuat rutinitas fleksibel. Misalnya, jika seseorang ingin membiasakan diri berjalan kaki setiap hari, aktivitas tersebut tidak harus dilakukan di waktu yang sama. Yang penting adalah melakukannya kapan pun memungkinkan, sehingga tidak menimbulkan tekanan.
Menggunakan pengingat visual seperti catatan kecil, jadwal sederhana, atau alarm lembut juga dapat membantu menjaga kebiasaan tetap berjalan. Pengingat ini berfungsi sebagai dorongan positif, bukan sebagai beban.
Memberikan waktu adaptasi juga sangat penting. Tidak apa-apa jika ada hari tertentu kebiasaan tidak terpenuhi. Proses perubahan tidak harus sempurna. Yang terpenting adalah kembali melanjutkan keesokan harinya tanpa rasa bersalah.
Dengan pendekatan yang nyaman dan penuh pengertian terhadap diri sendiri, kebiasaan sehat dapat dipertahankan dengan lebih mudah dan tanpa tekanan berlebihan.
